Di zaman
yang serba bebas saat ini kami ingin membangun sebuah pola berfikir yang kritis
kepada para generasi muda terhadap system ekonomi yang ada saat ini. Sistem ekonomi saat ini berkembang semakin pesat,
semua orang merasa telah mendapatkan angin segar, aspek-aspek kehidupan dibuat
sepraktis mungkin tanpa memandang cara apa yang sebenarnya mereka gunakan. “Yang
kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin” pepatah ini mungkin sering di
gunakan untuk menyuarakan penderitaan rakyat kecil yang tidak mendapatkan
keadilan. Praktik riba, gharar, maysir, dan perjualan barang-barang
harampun merajalela. Berkali-kali system
kapitalis berganti namun pada akhirnya justru mengalami kehancuran dan
kehancuran.
Jika kita mengikuti perkembangan ekonomi dunia dari waktu
kewaktu, pastilah kita tahu persis bagaimana keadaannya saat ini.
Perkembangannya dari satu dekade ke dekade berikutnya selalu menampakan
kemunduran hingga pada akhirnya akan menuju kehancuran global.
Sejak bangkrutnya bursa saham Wall Street Amerika tahun 1929
yang disusul oleh resesi ekonomi yang berkepanjangan di tahun 1930-an, 1940,
1970, 1980, kemudian Black
Monday 1987, dan krisis
moneter tahun 1997 di Asia termasuk indonesia, krisis keuangan global pada
tahun 2008 di Amerika yang akhirnya menjalar ke berbagai Negara, menyebabkan
ambruknya perusahaan-perusahaan raksasa seperti Lehman Brothers, citygroup,
hedge fund yang dikelola oleh bear stern, morgan stenley dan masih banyak lagi.
Hingga hari ini krisis masih saja meraja rela di Negara-negara eropa seperti
yunani, italia dan inggris yang dimulai sejak awal 2012 yang lalu. Belum lagi krisis yang terjadi di Amerika baru-baru ini yang membuat
system perekonomian di Negara yang mendapat julukan Negara adi kuasa tersebut
LUMPUH.
Dari fenomena krisis yang secara beruntutun terus terjadi amat
sangat mengejutkan, Inilah potret dari hasil system ekonomi kapitalis barat
yang semakin hari semakin menunjukan kemunduran hingga menuju pada titik terendah “kehancuran”. Krisis ekonomi global
selalu erat kaitannya dengan dua system barat yaitu sosialisme dan kapitalisme
yang mempelopori penggunaan fiat
money, interest rates,
fractional Reserve Requirement yang
pada akhirnya akan membuat gelembung-gelembung ekonomi yang bisa meledak setiap
saat. Krisis keuangan ini disebabkan oleh system ekonomi ribawi yang eksploitatif
dan perekonomian yang didominasi oleh sector non riil (unriil sector).
Untuk itu kami sebagai salah satu wadah
dimana para generasi penerus dapat memahami bagaimana sebenarnya system
perekonomian yang baik, yang tidak menggunakan system ekonomi ribawi, dan juga
mengutamakan kesejahteraan rakyat, tanpa menerapkan segala cara yang dilarang oleh Allah SWT, dan dengan
mencontoh system perekonomian yang dilakukan Oleh Rosululloh Saw, kami ingin
membangun sebuah pola fikir kritis generasi muda terhadap system ekonomi yang
berada diambang kehancuran.
Sudahkah anda siap dalam menghadapi kehancuran ekonomi
dunia?